Kawan saya, Harry Djadie, dulunya adalah pengusaha di sektor pertambangan. Tapi kini, ia dalam posisi sedang merangkak kembali ke atas. Sebagai anak tentara yang bersekolah di Eropa selama 7 tahun pada awal tahun 70-an, kawannya berderet dari sejumlah anak pejabat era 70-80-an, Menteri Pertahanan Juwono Soedarsono, hingga keluarga dekat Ibu Ani-SBY.
Dalam obrolan lepas di Cafe La Tazza, Ambasador Mall, Jakarta Selatan tiga hari lalu, ia memberikan semacam kata-kata mutiara kepada saya. Katanya, ini pelajaran yang ia dapat sewaktu dulu mengambil MBA di London:
You don’t get what you deserve, you get what you negotiate!
(Anda tidak memperoleh apa yang menjadi hak Anda, Anda memperoleh apa yang Anda negosiasikan.)
Negosiasi adalah kunci dari apa yang akan kita dapatkan. Apa yang menjadi hak kita tidak serta merta akan menjadi apa yang kita raih.
Saya setuju dengan kata-kata Mas Harry. Banyak orang gagal menuntut hak, karena mereka tidak bisa bernegosiasi.
Lucunya, dari cerita kawan yang memperkenalkan Mas Harry kepada saya beberapa bulan lalu, kebangkrutan Mas Harry justru karena ia tidak mampu bernegosiasi. Ia orang yang sangat baik kepada kawan, sehingga dalam negosiasi selalu mengalah. Yang terjadi kemudian, apa yang menjadi miliknya malah hilang karena ketidakmampuannya dalam bernegosiasi.
Mudah-mudahan Allah memberi kembali jalan buat Mas Harry untuk menemui kesuksesannya yang kedua.
Dalam obrolan lepas di Cafe La Tazza, Ambasador Mall, Jakarta Selatan tiga hari lalu, ia memberikan semacam kata-kata mutiara kepada saya. Katanya, ini pelajaran yang ia dapat sewaktu dulu mengambil MBA di London:
You don’t get what you deserve, you get what you negotiate!
(Anda tidak memperoleh apa yang menjadi hak Anda, Anda memperoleh apa yang Anda negosiasikan.)
Negosiasi adalah kunci dari apa yang akan kita dapatkan. Apa yang menjadi hak kita tidak serta merta akan menjadi apa yang kita raih.
Saya setuju dengan kata-kata Mas Harry. Banyak orang gagal menuntut hak, karena mereka tidak bisa bernegosiasi.
Lucunya, dari cerita kawan yang memperkenalkan Mas Harry kepada saya beberapa bulan lalu, kebangkrutan Mas Harry justru karena ia tidak mampu bernegosiasi. Ia orang yang sangat baik kepada kawan, sehingga dalam negosiasi selalu mengalah. Yang terjadi kemudian, apa yang menjadi miliknya malah hilang karena ketidakmampuannya dalam bernegosiasi.
Mudah-mudahan Allah memberi kembali jalan buat Mas Harry untuk menemui kesuksesannya yang kedua.
No comments:
Post a Comment