Thursday, October 25, 2007

Prioritas Kerja Jangka Pendek

Setelah libur lebaran cukup lama, kini saatnya kembali konsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan yang masih belum selesai. Beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan pada tahun ini di antaranya:
Peluncuran Indopolitik.com. Selasa (23/10) kemarin, Lalu Mara sudah sepakat membiayai biaya peliputan berita untuk situs Indopolitik.com selama setahun. Seorang kenalan Mara sudah dikontak dan bersedia menjadi koordinator liputan. Kini tinggal menunggu program dan bujet selama setahun yang akan diajukan kenalan Mara itu. Jika angka-angkanya sudah cocok, tinggal mencari waktu untuk peluncurannya. Mudah-mudahan Nopember ini sudah bisa berjalan.

Tagihan ke Total Indonesie. Pengurusan ganti rugi tanah yang digunakan PT Total Indonesie di Kalimantan sudah berkekuatan hukum tetap setelah putusan PK (Peninjauan Kembali) dikeluarkan Mahkamah Agung. Putusan PK menetapkan ahli waris tanah itu sebagai pemilik sah tanah yang dikuasai PT Total Indonesie dan memerintahkan PT Total Indonesie untuk membayar ganti rugi sebesar Rp 20 miliar, sebuah angka ganti rugi yang sebenarnya sangat kecil karena nilai pasar tanah tersebut berkisar Rp 200 miliar. Keterlibatan saya dkk dalam pekerjaan ini atas permintaan kuasa hukum ahli waris, yang dikenalkan oleh kawan baik saya Aziz Muslim, mantan Wasekjen PB HMI, sekitar 4 tahun lalu. Mereka ingin mengurus PK ke MA tetapi tidak punya dana, dan meminta saya mendanai seluruh proses gugatan ke pengadilan hingga penagihannya.

Mengejar piutang. Piutang saya yang tersebar di beberapa teman sepertinya sudah harus diintensifkan penagihannya, terutama piutang dalam jumlah besar. Mr X punya hutang kepada saya sebesar Rp 300 juta, Mr Y sebesar Rp 1,2 miliar, dan Mr Z Rp 400 juta. Saya tahu, kawan-kawan saya yang meminjam uang itu memang sedang berusaha mencari uang untuk mengembalikannya. Tetapi kalau saya tidak ngotot menagih dan terlalu lama, dikira saya sudah tidak butuh uang itu :)

Membangun mini market di Bumiayu. Tanah di Kalierang yang saya beli tahun lalu sudah setahun ini teronggok tanpa terurus setelah bangunannya saya robohkan. Ada pikiran membangun mini market bekerjasama dengan adik saya. Kebetulan, adik saya yang berjualan sembako di Pasar Kaki Lima, Bumiayu, saat ini sudah beromset Rp 15 juta per hari dengan kios seluas sekitar 8 m2. Semakin hari semakin bertambah saja pelanggannya. Gudang seluas 6 m2 yang dimiliki juga sudah tidak cukup. Jika di atas tanah kosong seluas 240 m2 itu saya bangun mini market, usaha adik saya mungkin bisa lebih berkembang lagi, dan yang terpenting.. tanah saya bisa dimanfaatkan.
Masih ada beberapa pekerjaan lainnya yang juga harus selesai dalam waktu dekat ini, seperti pengambil-alihan saham PT Asmindo (Arto Selaras Mandiri Indonesia), pemilik nomor layanan 3689, yang mau dijual seharga Rp 3 miliar, serta pengambil-alihan sebuah radio di Bumiayu yang mau dilepas dengan harga Rp 350 juta dan sedang saya tawar dengan harga Rp 300 juta.

1 comment:

Unknown said...

Mas Fami Yth.

Tidak sengaja sy membaca blog mas & membaca mas untuk 'membangun' bumiayu. Kebetulan kakak ipar sy, doktor di perencanaan wilayah IPB (Bogor), bbrp bulan lalu dimintai tolong oleh bupati brebes untuk ikut 'memikirkan' pengembangan bumiayu, bahkan kakak ipar sy bilang bumiayu seharusnya yg menjadi ibukota brebes. Nah, apa tdk sebaiknya mas Fami, ngobrol2 dgn ipar sy, biar klop gitu loh. Atau jangan2 sdh saling kenal :)

Salam

Endy
endy@siskg.com