Sunday, June 04, 2006

Minum Teh Selagi Panas

Manfaat Teh: Melawan Kanker

Seduh teh yang sudah dikemas dalam kantung dengan air panas dan aduk selama 3 – 5 menit. Semakin lama dibiarkan teh akan semakin kental.

Penyeduhan dengan air panas akan merangsang catechin keluar dari daun teh. Karena kandungan ini mudah menguap, segeralah minum selagi masih panas atau hangat agar khasiatnya dapat terserap tubuh.

Apa khasiat catechin? Zat ini dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan sel kanker. Catechin berfungsi sebagai antioksidan yang penting untuk melawan radikal bebas. Zat ini mengurangi penumpukan lemak dalam darah sehingga membuat aliran darah lancar. Catechin bekerja efektif karena mudah menempel pada protein, memblok dan menghancurkan virus.

Semakin muda usia daun teh, kandungan catechin semakin tinggi. Zat ini terdiri dari bioflavonoids, polyphenols, dan antioksidan yang sangat kuat. Catechin pada teh ada empat substansi, yaitu EC, ECg, EGC, dan EGCG (Epigallocatechin Gallate). EGCG mengandung antioksidan yang terkuat, lebih hebat daripada yang terdapat pada brokoli, bayam, wortel, strawberri, apel, dan coklat hitam.

Kandungan daun teh terdiri dari 75-80% moisture dan 20-25% solid. Dalam kandungan yang solid, terdapat (1) zat-zat yang larut dalam air (Catechin, Amino Acid, Caffeine, Saccharides, Mineral, Pectin, Saporin, Fluoride, Flavonoids, dan Vitamin b1, b2, C, P, dan U), (2) zat-zat yang larut dalam minyak (Carotene, Vitamin E, dan Clorophyl), serta (3) zat-zat yang tidak larut dalam air maupun minyak (Cellulose (fibrin) dan Protein).

Kelebihan penggunaan ekstrak teh hijau atau teh putih dalam memerangi kanker adalah tidak ditemukannya kerusakan pada sel sehat. Berbeda dengan karakter obat antikanker, merusak semua sel kanker sekaligus sel tubuh yang sehat dan mudah tumbuh seperti kuku, kulit, dan rambut.


Berbagai Jenis Teh

Berbagai ragam teh yang ada di pasaran:


  • Teh Hitam & Teh Oolong. Dibuat melalui proses fermentasi sehingga mengakibatkan banyak kadar catechin yang hilang. Meski demikian, teh ini mengandung theaflavin (bentuk catechin yang teroksidasi) dalam jumlah besar sehingga dapat melawan virus influenza. Teh hitam dan oolong juga sering dipakai untuk mengatasi sakit perut. Kandungan kafeinnya 40 mg/gelas.


  • Teh Hijau. Kandungan EGCG yang terdapat dalam teh ini dua kali lipat lebih bermanfaat dibanding resveratrol yang ditemukan pada anggur merah. EGCG juga bekerja lebih kuat, sedikitnya 100 kali daripada vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E, pada sel pelindung dan DNA dari kerusakan yang mungkin diakibatkan oleh kanker, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya. Teh hijau juga mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar 266 kalori per hari. Teh ini mampu menurunkan kadar kolesterol, hipertensi, dan kemungkinan terkena serangan jantung berkurang. Teh ini juga sering dipakai sebagai obat pelangsing tubuh. Efek sampingnya terkadang menimbulkan pusing bagi penderita hipertensi, dan menimbulkan masalah bagi yang pencernaannya sensitif. Kandungan kafeinnya 20 mg/gelas.


  • Teh Putih. Ini adalah teh termahal. Kualitasnya tergantung pada musim panen atau petik. Teh ini, berdasarkan penelitian, bekerja lebih baik dari teh hijau dalam melawan mikroba patogenik manusia, seperti virus, bakteri, dan jamur. Ektrak teh putih memiliki antiviral pada virus patogenik manusia. Menambahkan ekstraknya pada pasta gigi juga meningkatkan efek anti mikroba pada mulut. Ektrak teh putih juga berfungsi sebagai anti jamur pada penicillium chrysogenum dan saccharomyces cerevisiae. Teh ini terbukti tidak mampu meningkatkan metabolisme sehingga tidak bisa digunakan untuk pelangsing tubuh. Kandungan kafeinnya 15 mg/gelas.

Diringkas dari: AstraWorld News, Edisi Juni 2006

No comments: