Setelah 5 bulan saya menjalankan roda perusahaan PT Arto Selaras Mandiri Indonesia (Asmindo), sepertinya saya membutuhkan tandem untuk bersama-sama memikirkan bagaimana membesarkan perusahaan ini.
Tandem saya yang sudah teruji selama bertahun-tahun, salah satunya, tidak lain tidak bukan adalah Ivan Venri Latif, pemilik lama Asmindo bersama Aris Wahyudi, yang sahamnya saya beli 5 bulan lalu.
Saya membutuhkan Ivan untuk bergabung kembali secara resmi dengan perusahaan, untuk mengembangkan layanan-layanan baru Asmindo dalam menjawab tren layanan masa depan berbasis teknologi mobile.
Kami dulu menyebutnya bisnis click cring [baca: klik cring], istilah yang pertama kali saya dengar dari Reza Anwar. Ketika ada orang yang meng-click layanan kami, maka pada saat bersamaan pundi-pundi kami akan berbunyi cring: bunyi uang logam yang masuk ke dalam celengan kami.
Ya, bisnis mobile adalah bisnis uang logam, bisnis recehan. Kami harus mengumpulkan recehan demi recehan dari setiap pelanggan operator yang menggunakan layanan content dari perusahaan kami. Dari layanan sms bertarip Rp 500, misalnya, kami kebagian Rp 90 dari Indosat atau Rp 250 dari Telkomsel.
Saya tahu benar, Ivan sangat kompeten dalam dunia ini. Ivan sangat piawai dalam mengumpulkan uang logam hingga jutaan keping :) :)
Meski sehari-hari ia adalah pejabat eselon I di sebuah instansi pemerintah, tetapi spiritnya tetap ada pada dunia IT.
Terhitung mulai awal Maret ini, Ivan secara resmi akan masuk ke dalam jajaran manajemen Asmindo.
Welcome home, my friend!
Tandem saya yang sudah teruji selama bertahun-tahun, salah satunya, tidak lain tidak bukan adalah Ivan Venri Latif, pemilik lama Asmindo bersama Aris Wahyudi, yang sahamnya saya beli 5 bulan lalu.
Saya membutuhkan Ivan untuk bergabung kembali secara resmi dengan perusahaan, untuk mengembangkan layanan-layanan baru Asmindo dalam menjawab tren layanan masa depan berbasis teknologi mobile.
Kami dulu menyebutnya bisnis click cring [baca: klik cring], istilah yang pertama kali saya dengar dari Reza Anwar. Ketika ada orang yang meng-click layanan kami, maka pada saat bersamaan pundi-pundi kami akan berbunyi cring: bunyi uang logam yang masuk ke dalam celengan kami.
Ya, bisnis mobile adalah bisnis uang logam, bisnis recehan. Kami harus mengumpulkan recehan demi recehan dari setiap pelanggan operator yang menggunakan layanan content dari perusahaan kami. Dari layanan sms bertarip Rp 500, misalnya, kami kebagian Rp 90 dari Indosat atau Rp 250 dari Telkomsel.
Saya tahu benar, Ivan sangat kompeten dalam dunia ini. Ivan sangat piawai dalam mengumpulkan uang logam hingga jutaan keping :) :)
Meski sehari-hari ia adalah pejabat eselon I di sebuah instansi pemerintah, tetapi spiritnya tetap ada pada dunia IT.
Terhitung mulai awal Maret ini, Ivan secara resmi akan masuk ke dalam jajaran manajemen Asmindo.
Welcome home, my friend!
No comments:
Post a Comment