Monday, March 24, 2008

Terimakasih, Anda Telah Meminta Bantuanku!

Jumat (21/3) sore, di tengah saya lagi tidur-tiduran karena sakit diare dan masuk angin berat, yang sebenarnya sudah mulai saya rasakan sejak Jum'at pagi, ada sms masuk yg secara ringkas bunyinya:
"Maaf Bang, saya Fulan, mohon bantuan Abang Rp xxx untuk berobat ke rumah sakit buat si Pandu. Trims"
Sedetik setelah membaca sms itu saya agak tinggi tensinya. Siapa kamu meminta uang kepadaku?! Pakai menentukan nominal lagi!

Saya memang baru bertemu sekali dengan si Fulan saat dia datang ke rumah menawarkan sebuah kerjasama beberapa minggu yang silam. Saya tidak mengenal dia sebelumnya. Hanya karena dianggap satu alumni, dia sudah merasa dekat dengan saya, dan dianggap sudah saling percaya.

Sebenarnya, saya paling tidak suka dengan orang yang merasa dekat dengan saya hanya karena mengandalkan faktor alumni, tanpa sebelumnya pernah mengenal atau bekerjasama dan menunjukan kinerjanya di depan saya. Seolah-olah, dengan menjadi satu alumni, rasa saling percaya sudah ada di tangan, sudah taken for granted.

Padahal, untuk bisa dipercaya, apalagi dalam urusan mengelola uang, orang tentu perlu investasi terlebih dulu: mulai dari perkenalan, membangun pertemanan, ada satu atau dua kerjasama, hingga akhirnya tumbuh perkawanan dan rasa saling percaya itu.

***
Alhamdulillah, tidak sampai 3 detik, analisa negatif itu segera saya buang dalam merespon sms tadi. Segera saya istighfar dan mengucap puji syukur pada Tuhan.

Kataku dalam hati, "Puji Tuhan. Masih ada orang datang meminta kepadaku, berarti masih ada orang yang percaya kepadaku. Tuhan telah mengirimkan orang agar aku bisa bersedekah, meski aku sedang terbaring sakit di rumah. Tidak banyak kesempatan seperti ini datang kepada setiap orang. Momentum ini hanya datang satu kali."

Sungguh, saya langsung teringat Haryo, Direktur Utama PT Delapan Pilar Mas, yang begitu percaya kepada saya. Jika bukan karena adanya karunia Tuhan, saya tentu tidak akan dipercaya oleh Haryo. Jika tidak dipercaya Haryo, tentu saya tidak akan memiliki dan mengelola Asmindo seperti sekarang ini.

Dipercaya oleh orang lain adalah sebuah kenikmatan, termasuk dipercaya sebagai orang yang bisa memberi sumbangan :)

Bayangkan, jika Anda hidup berkecukupan, tetapi tidak ada teman yang datang menghampiri Anda! Bayangkan, jika Anda hidup berkecukupan, tetapi tidak ada orang yang datang meminta bantuan kepada Anda! Tidak ada orang yang datang kepada Anda, karena mereka tidak percaya bahwa Anda adalah tempat untuk berbagi duka dan tempat untuk meminta bantuan.

Kenapa aku tidak bisa menerima kepercayaan dari si Fulan ini? Saat ia datang meminta kerjasama, wajarlah saya menolak karena urusannya bisnis. Tapi kali ini, ia datang meminta bantuan untuk mengobati orang lain yang sedang sakit. Kenapa saya tidak harus percaya?

Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung meminta nomor rekeningnya...

Ya Fulan, aku benar-benar berterimakasih kepadamu! Terimakasih atas kepercayaannya!

***
Malamnya, saat melihat film The Passion of the Christ yang ditayangkan Trans TV pada hari Paskah, Jum'at (21/3) malam pukul 21.00, saya mendapatkan satu kalimat dari Yesus kepada para sahabatnya yang cukup baik untuk direnungkan:
"Sayangilah musuh-musuhmu. Kalau engkau hanya menyayangi orang yang juga menyayangimu, lalu apa upahmu?"
Maksudnya jelas. Tanpa berkeringat, kenapa kita harus mendapat upah? Tanpa pengorbanan, kenapa kita harus meminta imbalan dari Tuhan?

Tuesday, March 18, 2008

Roborovski

Roborovski adalah nama salah satu spesies hamster. Dalam Wikipedia disebut, roborovski adalah hamster terkecil dan tercepat (the smallest and fastest) dari semua spesies hamster. Ia masuk dalam kelompok genus Phodopus.

Minggu lalu, aku membeli sepasang hamster jenis roborovski muka putih. Harganya cukup tinggi dibanding harga hamster lainnya, sepasang Rp 120.000 untuk roborovski muka putih, dan Rp 100.000 untuk roborovski muka coklat, kecuali dibandingkan dengan harga golden hamster yang mencapai Rp 250.000 sepasang.

Karena gerakannya yang lincah, bergerak dengan sangat cepat, hamster ini kurang cocok untuk dipegang-pegang, meski tidak menggigit kalau dipegang dengan ketat. Hamster ini cocok untuk dilihat karena warna bulunya yang indah dan gerakannya yang cepat menjadikan ia lucu untuk diperhatikan. Karena itu, di samping bentuknya yang sangat kecil (4-5 cm), kandang yang cocok untuk roborovski adalah akuarium, bukan kandang jeruji kawat.

Hamster ini memiliki siklus reproduksi yang cukup lama, yaitu sekitar 3 bulan sekali. Bandingkan dengan hamster dominant spot (sepertinya ini nama dagang, karena nama ini tidak ada dalam daftar genus dan spesies hamster) yang bisa melahirkan setiap bulan.

Kalau nanti roborovski yang aku punya melahirkan anak, aku akan segera tulis di blog ini tips pemeliharannya. Karena, kata penjualnya, roborovski suka sulit hamil kalau kondisinya tidak cocok.

Sunday, March 16, 2008

Moon Over Byzantium

15 Maret, melalui milis mus-lim@, Djoko Luknanto mengirim sebuah foto berjudul Moon Over Byzantium yang diambil dari Astronomy Picture of the Day situs milik NASA. Berikut adalah fotonya (klik foto untuk melihat gambar yang lebih besar):


Kota yang ada dalam foto itu adalah kota Istanbul, yang sebelumnya dikenal dengan nama Constantinople, ibukota dari Kekaisaran Bizantium (Byzantine Empire), yang awalnya adalah kota Yunani Kuno bernama Byzantium yang didirikan pada tahun 667 BC.

Ketika aku melihat foto tersebut, yang terbayang adalah sebuah kota dengan seluruh perjalanannya yang panjang sejak kota tersebut didirikan dan berkembang menjadi sebuah kekaisaran besar yang pernah ada di dunia ini.

Aku jadi teringat pada kisah-kisah kehidupan kota jaman dahulu yang sering digambarkan dalam novel-novel the Dragonlance Series atau Shannara. Jaman ketika orang masih menggunakan kuda sebagai sarana angkut tercepat.

Aku ingin pergi mengunjungi kota tersebut. Kapan ya?

Monday, March 10, 2008

Kelinci Mini

Jum'at (7/3) lalu, kelinci Raisa, si Abu, ditemukan mati di dalam kandangnya. Si Abu, namanya diambil dari warnanya yang abu-abu, sudah cukup lama tinggal bersama kami di Kalibata, lebih dari 3 bulan.

Ya, waktu 3 bulan cukup lama karena sebelumnya kelinci-kelinci kecil yang kami beli hanya bertahan 1 sampai 2 minggu. Sudah lebih dari 7 kelinci mati sebelumnya. Setelah saya tanyakan pada penjualnya, kelinci kecil memang susah dipelihara karena tidak tahan dengan cuaca.

Istri saya kemudian membelikan Raisa 2 ekor kelinci yang cukup besar, yaitu di Putih dan si Abu, yang ternyata bisa bertahan hingga lebih dari 3 bulan.

Melihat si Abu mati, Raisa menangis. Untuk menghiburnya, saya menjanjikan membeli kelinci baru pada hari itu juga. Sekitar pukul 14.00, kami sekeluarga langsung mengunjungi ke Jl. Barito untuk membeli kelinci yang baru. Kebetulan, tempat penjualan kelinci di Jl. Barito, cukup dekat dengan tempat tinggal kami.

Di sana, kami membeli 2 ekor kelinci mini atau netherland dwarf. Besarnya maksimum tidak lebih dari dua kepal tangan orang dewasa. Cirinya yang gampang dikenali adalah telinganya yang lebih pendek dari telinga kelinci pada umumnya.

Pada hari Minggu (9/3) kemarin, saya membeli 1 ekor kelinci lagi untuk menemani si Putih. Kelinci yang terakhir saya beli ini dari jenis anggora yang bulunya lebat. Saya belum tahu nama jenis kelinci dari si Putih. Wajahnya mirip kelinci anggora, tetapi bulu di badannya seperti kelinci biasa.


Dengan demikian, di rumah kami kini ada 4 ekor kelinci, menambah ramai binatang peliharaan yang sudah ada sebelumnya di rumah.

Binatang peliharaan yang sudah cukup lama tinggal di rumah adalah:
  • 2 ekor burung Nuri Papua warna merah, yang mungkin sudah ada di rumah lebih dari 2 tahun,
  • 30 ekor ikan koi yang tinggal dalam sebuah kolam ikan berukuran 100x120cm dengan kedalaman 60cm yang ada di depan rumah,
  • 2 buah akuarium yang masing-masingnya dihuni 5 ekor dari jenis ikan koki, ikan mas, dan ikan-ikan kecil,
  • 17 ekor hamster, yang bibitnya kami beli sekitar 5 bulan lalu.

Sunday, March 09, 2008

Tips Memelihara Hamster

Memelihara hamster katanya susah. "Dua kali beli, dua kali mati," kata teman Raisa yang dibenarkan oleh Mamahnya. "Kalau tidak bisa memelihara cepat mati," kata Omang kemarin waktu berkunjung ke rumahku di Kalibata.

Saya sendiri tidak merasa susah memelihara hamster. Awalnya, beberapa bulan lalu Shemissa membeli hamster kecil warna putih. Setelah agak besar perangainya menjadi agak galak dan suka menggigit. Kami sekeluarga lalu pergi ke Jl. Barito untuk melihat-lihat berbagai jenis hamster yang dijual di sana. Ternyata, hamster yang dibeli Shemissa adalah hamster lokal yang panjangnya kalau sudah besar bisa mencapai 10 cm.

Kemudian saya membeli sepasang hamster, yang menurut penjualnya dari jenis Dominant Spot. Ciri-cirinya: (i) ada garis tengah warna hitam dari kepala hingga mendekati buntut, (ii) ada 3 kombinasi warna, yaitu hitam, coklat, dan putih, (iii) jinak dan tidak menggigit --tidak seperti jenis campbell atau hamster lokal, (iv) ukurannya tergolong sangat kecil dengan panjang dari depan hingga ekor hanya sekitar 5 centimeter sehingga nampak lucu.

Pasangan hamster itu kini sudah beranak-pinak. Pertama pada tanggal 25 Desember 2007, si Momo, nama yang diberikan oleh Shemissa, melahirkan beberapa ekor. Pas ketahuan melahirkan, beberapa bayi hamster sudah dimakan oleh induknya. Ada 2 kepala bayi hamster yang tergeletak di tengah kandang. Saat itu saya belum tahu bagaimana cara merawatnya.

Saya langsung konsultasi dengan penjualnya. Kata dia, kalau induknya stres memang suka memakan bayinya. Saran dia, langkah awal pisahkan dulu dari induknya yang jantan. Lalu saya beli satu kandang lagi, aquarium ikan hias yang ukurannya kira-kira panjang 40cm lebar 30cm dan tinggi 25 cm.

Induk betina beserta 4 ekor anaknya yang tersisa saya pisahkan ke kandang baru itu. Saya beri potongan kain dan makanan yang cukup untuk beberapa hari. Saya letakkan di pojok rumah dan saya tutup luarnya dengan kain lebar, biar suasanya gelap seperti di terowongan sesuai kehidupan aslinya.

Beberapa hari kemudian saya tengok, anaknya tinggal 2 ekor. Dua ekor ini , satu jantan dan satu betina, kemudian tumbuh besar hingga sekarang. Yang betina malah sudah melahirkan 4 ekor pada 27 Pebruari lalu.

Sementara itu, induk betina yang pertama saya beli, si Momo, sudah memberikan anak lagi pada 25 Januari 2008 sebanyak 7 ekor (2 ekor sudah dijual oleh Shemissa kepada teman-temannya dan 2 ekor diminta Dita), dan pada 25 Pebruari melahirkan lagi sebanyak 7 ekor.

Saat ini, di rumah ada 11 ekor bayi hamster yang lucu-lucu.

***
Bagaimana sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai berikut:
  • Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih, kering, dan tidak bau.
  • Ganti pasir ini setiap minggu atau 2 minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu, pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci, dikeringkan, dan dipakai ulang.
  • Cara mencucinya, pasir bekas pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
  • Beri makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman, sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah (tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
  • Tambahkan makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
  • Jika induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.
Selamat mencoba memelihara hamster.

Tuesday, March 04, 2008

Progam Baru Asmindo: F1 dan MotoGP

Bulan ini, Asmindo akan menjalankan 2 program baru, yaitu program F1 yang akan diselenggerakan secara eksklusif di Telkomsel, dan program MotoGP bersama Trans7 yang rencana akan diselenggarakan secara all operator.

Kedua acara ini, F1 maupun MotoGP, konon memiliki komunitas yang cukup banyak. Komunitas F1 yang tercatat di Telkomsel bahkan mencapai angka 5 juta pelanggan. Komunitas MotoGP ditaksir lebih tinggi lagi karena pangsanya lebih luas.

Dua program ini didapatkan setelah melalui proses pitching yang cukup menegangkan. Maklum, program F1 Telkomsel tahun 2007 didapatkan oleh Asmindo tanpa melalui pitching. Tiba-tiba, tahun 2008 ini harus di-pitching karena, mungkin, untuk memenuhi unsur fairness bagi Telkomsel dalam memberikan sebuah program kepada content provider yang menjadi rekanannya.

Demikian juga dengan program MotoGP di stasiun televisi Trans7. Ini adalah tender pertama yang dilakukan oleh Asmindo dalam mendapatkan sebuah program dari mitra di luar operator seluler. Dulu, Asmindo mendapatkan program Proton dan Da Vinci Code di Indosat karena sudah punya hubungan dekat dengan mitra luar, terutama kepada Proton Indonesia dan penerbit Serambi, lalu Asmindo langsung ditunjuk menjadi pelaksana programnya, tanpa ada tender-tenderan.

Kepada kawan-kawan Asmindo saya berharap agar bisa menjalankan kepercayaan ini dengan baik, dan bertanggungjawab terhadap semua komitmen yang sudah dibuat oleh perusahaan.

Sunday, March 02, 2008

Ivan, Selamat Bergabung Kembali!

Setelah 5 bulan saya menjalankan roda perusahaan PT Arto Selaras Mandiri Indonesia (Asmindo), sepertinya saya membutuhkan tandem untuk bersama-sama memikirkan bagaimana membesarkan perusahaan ini.

Tandem
saya yang sudah teruji selama bertahun-tahun, salah satunya, tidak lain tidak bukan adalah Ivan Venri Latif, pemilik lama Asmindo bersama Aris Wahyudi, yang sahamnya saya beli 5 bulan lalu.

Saya membutuhkan Ivan untuk bergabung kembali secara resmi dengan perusahaan, untuk mengembangkan layanan-layanan baru Asmindo dalam menjawab tren layanan masa depan berbasis teknologi mobile.

Kami dulu menyebutnya bisnis click cring [baca: klik cring], istilah yang pertama kali saya dengar dari Reza Anwar. Ketika ada orang yang meng-click layanan kami, maka pada saat bersamaan pundi-pundi kami akan berbunyi cring: bunyi uang logam yang masuk ke dalam celengan kami.

Ya, bisnis mobile adalah bisnis uang logam, bisnis recehan. Kami harus mengumpulkan recehan demi recehan dari setiap pelanggan operator yang menggunakan layanan content dari perusahaan kami. Dari layanan sms bertarip Rp 500, misalnya, kami kebagian Rp 90 dari Indosat atau Rp 250 dari Telkomsel.

Saya tahu benar, Ivan sangat kompeten dalam dunia ini. Ivan sangat piawai dalam mengumpulkan uang logam hingga jutaan keping :) :)

Meski sehari-hari ia adalah pejabat eselon I di sebuah instansi pemerintah, tetapi spiritnya tetap ada pada dunia IT.

Terhitung mulai awal Maret ini, Ivan secara resmi akan masuk ke dalam jajaran manajemen Asmindo.

Welcome home, my friend!