Selasa 26/12/2006 aku ke kantor Mas Chaizi. Ia menyarankan kepada saya untuk memiliki usaha yang kelak bisa diandalkan sebagai penghasilan di masa depan. Lalu ia menawarkan aku untuk bergabung dengan galeri seni yang baru saja ia buka di Kemang Timur. Galeri itu dimiliki oleh Mas Chaizi, seorang temannya di kantor, dan seorang seniman, Mas Herry namanya. Lalu Mas Chaizi menawarkan saya saham 20%, asal saya mau bergabung dan menjadi tenaga marketing, terutama lewat internet. Banyak barang seni dijual melalui internet dengan target pasar para peminat seni yang ada di luar negeri. Dan saya tahu, kawan sekantor saya dulu juga membuka galeri seni di Jogja, dan banyak menerima pesanan lewat website yang ia buka di internet.
Tawaran itu langsung saya terima. Sorenya, selepas jam kantor, aku diajak meninjau galerinya. Lumayan juga. Mas Herry, katanya, juga punya galeri di pasar seni Ancol. Ia mau bergabung dengan Mas Chaizi membuka galeri di Kemang Timur ini setelah terkena musibah, rumah dan workshop-nya di atas tanah 1000 meter di Kalimalang terbakar ludes dilalap si jago merah. Kulihat lukisan hasil karyanya memang bagus. Karena nama galeri yang diberikan oleh Mas Herry adalah Prabu Piccaso Art Home, kupikir hasil karyanya beraliran kubisme seperi karya Picasso, ternyata beraliran modernisme.
Selasa 2/1/2007 kemarin saya memesan website dengan alamat http://www.prabuart.com/ Desain webnya saya serahkan kepada seoang kawan lama, Bima namanya. Rencana, ahir bulan ini sudah harus selesai dan diluncurkan website-nya.
1 comment:
bapak fami..
statment anda sangat bersemangat dan antusias, pribadi saya sangat mendukung disamping saya jg sbgai seniman rekan ms herry di ps seni juga, ok terus di lanjutkan ...
jk
Post a Comment