Saturday, October 25, 2008

Manifesto Perjuangan Gerindra Bidang Ristek


Sebagai bangsa dengan jumlah penduduk yang sangat besar, ketergantungan pada bangsa lain atas produk-produk berbasis teknologi, baik teknologi tinggi maupun teknologi rendah, sangat membahayakan. Penguasaan dan kemandirian teknologi harus segera dikembangkan dengan cara memilih teknologi yang menyentuh secara langsung aspek kehidupan bangsa khususnya di bidang ekonomi, budaya, dan pertahanan.

Penelitian yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga negara harus diarahkan pada prinsip-prinsip memajukan bangsa, dimulai dengan memilih teknologi tepat guna untuk membantu mengembangkan industri-industri lokal yang dikelola oleh Usaha Kecil dan Menangah (UKM) untuk memproduksi berbagai barang-barang keperluan masyarakat sehari-hari.

Bidang-bidang yang perlu mendapat perhatian sangat khusus adalah bidang teknologi pertanian, teknologi pangan, teknologi industri, teknologi informasi, transportasi, dan pengembangan energi alternatif seperti biofuel, ethanol dari aren dan coal-to-liquid.

4 comments:

Syamsul Maarif said...

bung fami yang berbahagia
pertemuan kita kemaren di Paguyangan yang memanifestokan berdirinya wadah baru sebagai bentuk kelanjutan perjuangan masyarakat Brebes Selatan. mudah-mudahan tidak hanya sebatas wacana saja akan tetapi mari kita wujudkan mimpi itu jadi nyata. sebab kami generasi muda sudah jengah mencermati penindasan.
kita memang harus sisingkan lengan baju, berdiri diatas pundah para pendahulu dan membulatkan tekad untuk bersama-sama bertindak realistis yaitu wujudkan brebes selatan sebagai kabupaten.
yang perlu digaris bawahi jangan sampai apa yang telah digagas buyar begitu saja hanya karena kepentingan politik ataupun kelompok yang hanya ingin membusungkan dada sendiri saja.
maka sudah dan sudah saatnya itu "Mari Bersatu Mekarkan Kabupaten Brebes".
bila perlu sabotase yang perlu disabotase.

sop sapi abah haji said...

Mekarkan Kabupaten Brebes?...
Saya mendengarnya agak aneh, kenapa menuntut pemekaran? Ada hal yang harus di perhitungkan kalau menginginkan pemekaran.

1.Pendapatan Asli Daerah Brebes selatan. apa yang bisa diandalkan? Saya melihat bahwa wilayah ini tidak memilki Sumber Pendapatan Daerah yang signifikan. Sampai saat ini Brebes Selatan terlihat berkembang karena Perdagangan. Yang jadi masalah, sektor ini belum cukup mampu untuk diandalkan sebagai Penggerak Ekonomi yang kuat.
Brebes Selatan tidak memiliki komoditi unggulan sperti, Agro, Wisata, dan Manufaktur sebagai sumber PAD yang potensial. Lalu pertanyaan nya adalah, Kalau terjadi pemekaran apakah akan mengandalkan bantuan atau subsidi anggaran dari pusat terus?

2.Secara Geografis berkembangnya Brebes Selatan saat ini, saya melihatnya karena secara kebetulan menjadi jalur lintasan dari Pemerintah/ekonomi Pusat ke Jawa Tengah bagian selatan. Menurut saya, adanya jalur lingkar bukan karena kerja keras tokoh daerah semata, tapi memang merupakan kepentingan ekonomi Nasional. Secara ekonomi lokal sebetulnya jalur lingkar ini justru berdampak negatif terhadap masyarakat pedagang di Bumiayu Kota. Sebagai contoh yang sangat jelas, kita semua tahu bagaimana kondisi pedagang di sekitar ex Koplak sekarang?

3.Yang harus di usahakan sekarang adalah, bagaimana caranya supaya tokoh masyarakat yang berasal dari wilayah Brebes Selatan bisa menduduki kursi DPRD sebanyak-banyaknya. Menurut saya, inilah yang sangat berpengaruh terhadap masa depan perkembangan Brebes Selatan pada semua aspek kegiatan ekonomi dan masyarakat. Karena dengan demikian, maka sektor Manufaktur, Agro,Wisata dan lainya dapat berkembang lebih baik. Pembangunan pada infrastruktur untuk sistem birokrasi pun akan bisa berkembang lebih lebih baik dan mandiri.

4.Budaya Masyarakat yang Apatis. Generasi muda Bumiayu memang banyak yang pinter dan berprestasi, tapi pertanyaannya adalah “Apa yang sudah di berikan untuk Bumiayu/Brebes selatan?”. Menurut saya, realita yang ada justru mereka ingin selalu tampil dominan.

5.Sejarah Politik. Sejak dulu kita tahu bahwa, perpecahan selalu terjadi di antara tokoh masyarakat baik di bidang politik ataupun Khilafiah terhadap sebuah pandangan tetentu. Saya masih belum bisa bayangkan situasi yang akan terjadi kalau Bumiayu menjadi Kabupaten sendiri. Bisa jadi, yang timbul justru saling serang dengan kepentingan kelompok dan golonganya masing-masing. Bagaimana dengan masyarakat kecil di wilayah ini, apa iya… akan dijadikan alat secara terus menerus oleh kelompok atau golongan tertentu?.

Yang terpenting menurut saya adalah tempatkan dan usahakan sebanyak-banyaknya tokoh masyarakat (tentunya yang kapabel) untuk duduk di kursi DPRD, juga yang lebih penting lagi adalah posisi G1.

Terima kasih,
Usrofi - Wong Bumiayu Asli

Syamsul Maarif said...

pemekaran bukan hal yang aneh, kalau masyarakat brebes selatan yang mengaku asli mau memperjuangkan.
perjuangan jelas butuh proses. sekali lagi proses dan proses.
1. bicara PAD brebes Selatan:
brebes selatan punya kebun dan pabrik teh, perkebunan agro yang bisa dioptimalkan, wisata air (cipanas, waduk, sumber mata air dan curug) yang juga bisa dimanfaatkan lebih. pertanian (padi yang menurut data di BULOG bahwa padi produk brebes Selatan khususnya Sirampog mutu terbaik).
2. secara geografis jelas strategis karena berada di jalur lintas perdagangan nasional.
3. usaha lewat bargain legislatif sedang digalakkan, kawan-kawan yang ikut bertarung dikancah legislatif hendaknya juga mendapatkan dukungan, dengan tidak melepaskan penilaian acceptable dan capable.
4. bicara apa yang telah diberikan untuk bumiayu (Brebes Selatan)? sebenarnya sudah jelas, banyak sekarang muncul pengusaha-pengusaha muda yang membuat usaha di bumiayu, imbasnya sedikit banyak telah mengentaskan pengangguran. dan itu hanya salah satu contoh saja, masih banyak kalau mau ditilik lebih dalam lagi.
5. mengkaji sejarah politik di Brebes Selatan hampir sama dengan daerah-daerah lain. masalah khilafiah itu hanya trik-trik politisi kacangan saja yang menggunakan masalah itu. maka bagi saya sebelum memunculkan stabilitas politik memang harus stabil dulu ekonomi. akan tetapi kita juga harus menghormati perbedaan partai, dan masuk ke semua lini partai dan bisa berkuasa dipartai mana saja.
kalau pesan anda "tempatkan sebanyak-banyaknya di DPR/D 1/2 bila perlu G-1", maka pertanyaan saya, sudah sejauh mana anda mendukung orang asli brebes selatan menduduki jabatan/kekuasaan, jangan-jangan justru anda sendiri yang apatis dan pesimis.
saya menyadari, kecenderungan masyarakat pada umumnya berpikir apatis, pesimis dan negatif. jelas ini ada penyebab. apa penyebabnya?
salah satunya adalah imbas dari wacana yang berkembang baik itu di media cetak maupun elektronik (tulis dan lisan).
kita bisa mengkaji kecenderungan orang berbicara atau menulis menggunakan kalimat-kalimat pasif, yang secara senagaja atau tidak, mengkaburkan subyek aslinya. contoh: "seorang gadis yang sedang berjalan di tengah malam diperkosa". penilaian pada umumnya masyarakat pembaca/pendengar terhadap bacaan tersebut cenderung malah menghakimi orang yang diperkosa, salah satu ungkapan penilaian pembaca "ya wajar, salae sapa, bocah wadon bengi-bengi klayaban". siapa yang memperkosa? jelas secara hukum perempuan itu adalah korban, tapi rupanya korban jadi korban lagi, kata pepatah "sudah jatuh, tertimpa pula".
jadi sekarang tidak usah banyak cangkem, bertindak dan bertindak, aja pesimis tapi optimis, semua harus optimis, tanamkan dulu pada diri kita sendiri. tidak usah menjual apa kata masyarakat.
ibarat masyarakat adalah pasar, maka saya sepakat dengan doktrin PT. astra untuk marketingnya "kita tidak boleh mengikuti apa kata pasar, justru pasar yang harus mengikuti kita".
mau dan mampukah kita?

Belajar indonesia said...

Maaf sebelumnya menyela,mungkin saya bukan penduduk asli bumi ayu,saya hanyalah pendatang yg bru 1th tnggl d bumi ayu,saya juga kurang bermasyarakat karna jarang berada d bumi ayu,tapi sepintas saya menilik d daerah wana tirta sudah cukup taulah kehidupan warga d sana walaupun tak sampai detailnya,tiap orang berhak menuai pendapatny sendiri,dunia terus berputar begitu pula dengan berkembangnya jaman,tapi apakah ada perubahan yang signifikan d daerah wana tirta,jalanan yang masih rusak dan mungkin akan semakin parah jika tak ada penanganan,jalan adalah akses yang sangat penting tuk memulai sebuah tujuan dan harapan,kebanyakan dari warga hanya sbg pekerja srabutan dan perantau,entah d jakarta atau d mana saja dan belum tentu dapatkan pekerjaan yang berpenghasilan standar rata2 biaya hidup di indonesia,perubahan bisa d tempuh dgn bnyk jalan,kalau menurt saya banyak prospek cerah yg bs d hasilkan d tmpat itu,namun bukan hal yang bs maju kalau tak ada dukungan dari pihak lain,banyak keterbatasan yg tak bisa d capai tiap kk d daerah itu,karna latar belakang dari mereka jarang yang mengenyam pendidikan yang selayaknya,tak jarang yang putus sekolah,salah satu dasar alasan yang penting bwt kemajuan,bidang pertanian,peternakan dan perikanan air tawar mungkin akan jd prospek yang cerah bgi warga bumiayu,tapi sampai saat ini belum ada penyuluhan dan bimbingan karna ada berjuta alasan d "kursi atas" entah tak tau atau tak mau tau,karna tak menguntungkan bwt yg d atas tapi lbh menguntungkan bwt yg menjalankan,karna indonesia tlah brubah,dari perputaran siklus hukum rimba,siapa kuat dia yang menang"yang enak tambah enak yang susah tambah susah"kegencet terus,dah keinjek ekornya mau kemana2 ya susah gerak,dah tanggung jadi warga kecil tinggal nunggu kepalanya d getok,