Sunday, July 15, 2007

Pulang

Jika Anda pergi, pasti ada saatnya Anda ingin segera pulang ke rumah. Ke manapun Anda pergi, untuk tugas kantor, tugas belajar, sekolah atau berlibur, ke negeri atau tempat yang indah apalagi menjemukan, pasti ada saatnya Anda ingin segera pulang ke rumah.

Meskipun tempat baru yang dikunjungi itu menawarkan kemewahan dan kemudahan, seperti tugas belajar ke Amerika atau Eropa, tetap saja, ada saatnya Anda ingin segera pulang ke rumah. Apapun rumah Anda. Meski rumah Anda itu jauh lebih kumuh, lebih sesak, dan jauh lebih tidak nyaman sekalipun.

Anda boleh saja pergi ke Bali selama seminggu atau sebulan untuk tugas kantor. Di sana Anda tinggal dalam sebuah hotel berbintang 5 dengan pelayanan yang serba mewah dan mendapat berbagai kemudahan. Tetap saja, hotel mewah itu tidak akan mampu menahan Anda selamanya. Anda akan rindu dan ingin pulang ke rumah, meski rumah itu ada di gang masjid yang jalan di depan rumah Anda itu hanya cukup dilalui oleh sepeda motor.

Itulah misteri “pulang”. Mengapa ada orang yang pergi ke negeri yang sangat indah dan mewah, tetapi tetap saja mereka terundang hatinya untuk kembali pulang ke negerinya. Ada perasaan rindu pada tempat asal, rindu kepada rumah tinggalnya, atau rindu pada kampung halaman. Orang bule mengenal istilah homesick yg artinya secara harfiah adalah sakit rumah, sakit karena ingin melihat rumah, sakit karena ingin kembali ke rumah.

Karena apa? Orang Arab bilang baiti jannati, rumahku surgaku. Orang bule bilang home sweet home, untuk menyatakan rumah sebagai tempat yang nyaman, tempat berkumpul bersama keluarga, bersama orangtua, bersama anak dan istri. Siapapun pasti ingin kembali ke surga, kembali ke tempat yang dirinya merasa nyaman bisa berkumpul bersama orang-orang yang dicintainya.

Tetapi yang lucu, banyak orang takut pada “pulang” yang sesungguhnya, pulang ke pangkuan Ilahi. Seharusnya, pulang kepada Sang Pencipta adalah momen yang indah seperti pulangnya kita ke rumah setelah kita pergi jauh. Jika ada orang yang mati sambil tersenyum, mungkin itu adalah seperti senyum kita saat kita hendak naik pesawat atau kendaraan ketika hendak pulang menuju ke rumah, terbayang kepada orang-orang yang dicintainya yang menunggu di rumah.

No comments: