Sms 26/06/2006 pukul 08:13
Di manakah dirimu kini,Sms 30/06/2006 pukul 08:47
duhai lelaki yang penuh kejuangan.
Kulihat wajahmu
di dinding-dinding lazuardi,
tersenyum sambil lambaikan tangan
seakan berjanji pada hari kelak
yang lebih baik.
Tuan,Sms 05/07/2006 pukul 09:09
di manakah wajahmu hari ini,
tengadah pada matahari merah jambu,
atau terjerumus imajinasi dan janji-janji para importir agama,
atau terhenyak menatap daun tanpa terjemah.
Oh, inilah negeri kelamin:
mengerang meradang sangsi!
buka kamusku,
bebal sekali pikiran cendekia,
yang pura-pura cerdas atas pengulangan-pengulangan.
Apa lagi yang kita nantikan?
O inikah masa paradoks itu,Sms 11/07/2006 pukul 07:57
ujian kesabaran!
Keimanan yang berhadap-hadapan
dengan bencana, kemiskinan,
fitnah, pengusiran,
konflik horisontal, kebodohan.
Apa yang salah,
pada doa-doa kita?
Menjelujur pagi seraya mengenangmu,
seakan terkepung aroma harum mewangi
setaman bunga yang tulus mekar,
selamat pagi kenangan,
doaku sebening nuranimu.
No comments:
Post a Comment