Semalam, aku bermimpi tentang kematian. Pertama, aku mimpi ibuku meninggal dunia. Ceritanya, aku ditelpon dari Bumiayu, mengabarkan kalau ibu telah tiada. Aku bahkan tidak sempat menghadiri pemakamannya. Aku menangis meraung-raung. Kemudian aku terbangun. Kulihat jam menunjukkan pukul 3.32. Aku duduk sebentar di atas tempat tidur, kaget dengan mimpi tadi, lalu ke kamar mandi sebentar untuk buang air kecil. Selesai buang air kecil aku tidur lagi.
Setelah tertidur, aku kembali mimpi kematian untuk yang kedua kalinya. Kali ini, yang meninggal adalah Prabowo Subianto. Yang sedikit aneh, setelah diberitakan secara nasional tentang kematiannya, Prabowo hidup kembali dan muncul di kampung saya. Prabowo menceritakan bahwa dirinya sebenarnya tidak mati, dia luput dari usaha pembunuhan oleh lawan-lawan politiknya.
Cerita mimpi tiba-tiba melompat dengan hadirnya istri Prabowo, Titiek Soeharto, yang dalam alam nyata aku hanya kenal nama tidak pernah bertemu sama sekali. Istri Prabowo tadi memberi saya uang Rp 150.000.000. Dia berpesan, "Tidak semua perjuangan berhasil, tapi dengan uang ini setidaknya kamu bisa memiliki sebuah rumah." Ya, uang itu diminta untuk dibelikan rumah.
Setelah menerima pesan itu, aku terbangun karena alarm adzan shubuh dari hape Android Samsung Gio berbunyi. Jam di meja menunjukkan pukul 4.33. Aku duduk sebentar di atas tempat tidur, lalu bersegera mandi pagi, wudhu, dan berangkat ke masjid untuk shalat shubuh.
Setelah tertidur, aku kembali mimpi kematian untuk yang kedua kalinya. Kali ini, yang meninggal adalah Prabowo Subianto. Yang sedikit aneh, setelah diberitakan secara nasional tentang kematiannya, Prabowo hidup kembali dan muncul di kampung saya. Prabowo menceritakan bahwa dirinya sebenarnya tidak mati, dia luput dari usaha pembunuhan oleh lawan-lawan politiknya.
Cerita mimpi tiba-tiba melompat dengan hadirnya istri Prabowo, Titiek Soeharto, yang dalam alam nyata aku hanya kenal nama tidak pernah bertemu sama sekali. Istri Prabowo tadi memberi saya uang Rp 150.000.000. Dia berpesan, "Tidak semua perjuangan berhasil, tapi dengan uang ini setidaknya kamu bisa memiliki sebuah rumah." Ya, uang itu diminta untuk dibelikan rumah.
Setelah menerima pesan itu, aku terbangun karena alarm adzan shubuh dari hape Android Samsung Gio berbunyi. Jam di meja menunjukkan pukul 4.33. Aku duduk sebentar di atas tempat tidur, lalu bersegera mandi pagi, wudhu, dan berangkat ke masjid untuk shalat shubuh.
No comments:
Post a Comment