Belakangan ini, tiba-tiba aku rindu dengan suara ustad Ali almarhum. Beliau adalah imam masjid di Jl. Kalibata Utara 1 semasa hidupnya. Beliau meninggal sekitar setahun yang lalu setelah beberapa tahun terakhir dari hidupnya beliau dicoba dengan penyakit gagal ginjal hingga harus rutin cuci darah.
Ingin sekali aku kembali berdiri menjadi makmum di belakangnya pada saat shalat subuh. Suaranya lembut, bacaannya enak, pilihan suratnya dari juz 'amma yang sedikit banyak aku paham artinya. Aku sering menangis dibuatnya, terutama saat beliau membacakan surat al-Ghasiyah, yang menceritakan kesusahan dan kesenangan saat di akhirat nanti.
Aku suka tidak tahan untuk menitikkan air mata kalau mendengar suara yang menyentuh kalbu. Saat mendengar panggilan haji di televisi "labbaika allahumma labbaik... labbaika laa syarikalaka labbaik..." aku pasti tidak tahan. Demikian juga kalau mendengar lagu Ibu Pertiwi atau Gugur Bunga, aku suka berkaca-kaca matanya.
Hehehehehe
Ingin sekali aku kembali berdiri menjadi makmum di belakangnya pada saat shalat subuh. Suaranya lembut, bacaannya enak, pilihan suratnya dari juz 'amma yang sedikit banyak aku paham artinya. Aku sering menangis dibuatnya, terutama saat beliau membacakan surat al-Ghasiyah, yang menceritakan kesusahan dan kesenangan saat di akhirat nanti.
Aku suka tidak tahan untuk menitikkan air mata kalau mendengar suara yang menyentuh kalbu. Saat mendengar panggilan haji di televisi "labbaika allahumma labbaik... labbaika laa syarikalaka labbaik..." aku pasti tidak tahan. Demikian juga kalau mendengar lagu Ibu Pertiwi atau Gugur Bunga, aku suka berkaca-kaca matanya.
***
Ya, aku ini jenis manusia yang mudah tersentuh perasaannya dengan suara. Sepertinya, tiap orang punya titik sentuh yang berbeda. Yang umum, orang menjadi mellow, mudah sedih dan menangis, kalau lagi susah. Aku tidak. Hidup susah membuat aku makin keras dan sulit menangis. Tapi mendengar suara, aku suka tidak tahan untuk menahan air mata. Beda dengan teman-temanku seperti Aris, Toha, dan Susilo. Mereka hanya sedih di kala susah saja ...Hehehehehe